Maroeto Nitimihardjo, Tokoh Proklamasi Kemerdekaan dari Cirebon yang Luput dari Perhatian

Maroeto Nitimihardjo, Tokoh Proklamasi Kemerdekaan dari Cirebon yang Luput dari Perhatian

Nama Maroeto Nitimihardjo bisa jadi masih asing di telinga. Padahal, kiprahnya dalam kemerdekaan Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Meski seolah ia kalah bersinar dengan Soekarno dan Bung Hatta.

MAROETO adalah salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok. Hari-hari menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan di Jakarta.

Dalam peristiwa itu, Maroeto yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Maruto Nitimihardjo lahir di Cirebon dari keluarga aristokrat, pada 26 Desember 1906.

Kesaksian Maruto yang dituturkan kepada putranya yang kelima, Hadidjojo dalam buku Ayahku Maruto Nitimihardjo.

Bersama Adam Malik, Maruto juga turut membidani lahirnya Antara, cikal bakal kantor berita Indonesia.

Pergerakan Maruto menjadi menarik karena di masa menjelang kemerdekaan, dalam buku Ayahku Maruto Nitimihardjo, dia menyatakan pemuda di kubunya adalah ‘kelompok tertutup’.

Maruto menyaksikan dan melakoni kisah lain di balik sejarah kemerdekaan Indonesia. Mulai dari langgam keroncong dalam lagu Indonesia Rayayang dialunkan WR Soepratman dalam Sumpah Pemuda hingga hingga kesakian tentang adanya testamen politik Bung Karno kepada Tan Malaka yang bertempat di kediaman Suharto, dokter pribadi Bung Karno, di Jalan Kramat raya, Jakarta Pusat.

Persinggungan Maruto dengan Tan Malaka tak serta merta. Muhammad Yamin-lah yang memperkenalkan Maruto terhadap gagasan Tan Malaka.

Saat Kongres Pemuda II, Yamin memberikan risalah Tan Malaka berjudul Massa Actie(Aksi Massa) dan Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia).

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: